Salam Pembuka

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di Blognya IMM UNESA LIDAH..... "Billahi Fii Sabili Al Haq Fastabiqul Khoirot"

Sabtu, 17 Desember 2011

Dzikirku Untuk-Mu


Setiap makhluk hidup di dunia ini memiliki hati. Terutama manusia yang paling canggih dalam penggunaannya dibanding dengan makhluk Allaah yang lain. Disebutkan dalam sebuah hadist “di dalam jasad manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik (sehat) maka seluruh jasad akan baik dan jika ia rusak (sakit) maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah bahwa segumpal darah itu adalah qalbu” (HR Bukhari Muslim). Dari uraian hadist di atas tidak dapat dipungkiri bahwa hatilah faktor utama pembentuk diri, pembentuk jiwa raga kita. Meski akal juga sering digunakan, namun peran hati juga sangat penting dalam kehidupan. Karena ketenangan hati (kondisi hati) akan mempengaruhi kondisi kita. Kita seharusnya dapat men-setting kondisi hati kita agar selalu tenang, sehat, dan damai. Adapun salah satu hal yang menyebabkan hati kita menjadi tidak tenang adalah ghafiah atau lalai dalam mengingat Allaah. Akibatnya hati ini akan selalu merasa gelisah, khawatir, sedih dan penuh kemunafikan, jika kondisi ini terus dibiarkan akan menimbulkan penyakit dalam tubuh kita. Salah satu penangkal manjur untuk penyakit jasmani dan rohani kita adalah dzikir dan doa. Dzikir yang dimaksud disini ialah dzikir yang mengantarkan kita kepada ketenangan hati atau ketentraman jiwa bukan dzikir yang hanya ucapan lisan semata, tapi harus diniati untuk membantu kita menuju kesadaran tentang kebesaran serta kekuasaan Allaah. Dan dzikir inilah yang akan melahirkan ketenangan dan ketentraman jiwa dan raga. Rasullullah Muhammad SAW merupakan seorang uswatun hasanah yang senantiasa berdzikir kepada Allaah. Maka hasilnya Allaah memberikan energi yang luar biasa dan memberikan ketenangan pada beliau. Dalam bukti nyata di bidang kedokteran menyatakan bahwa di dalam otak manusia terdapat zat kimia yang secara otomatis keluar pada waktu berdzikir, yaitu endhorphin. Ia merupakan zat penenang otak yang berasal dari dalam tubuh manusia. Sedangkan dalam buku ilmu kedokteran mengatakan bahwa psiko-neuro endoktrin-imunologi yaitu hati atau jiwa yang tenang, sabar, pemaaf dan sebagainya, akan mempengaruhi kelenjar dan akan mengeluarkan hormon yang sehat, sehingga menjadikan tubuh kebal terhadap penyakit. Manfaat utama berdzikir ialah untuk menjaga suasana kejiwaan yang tenang, damai, dan terkendali, serta dapat menghasilkan ketenangan bathin dan memberi pengaruh pada kekebalan tubuh manusia.
Dzikir ini memiliki beberapa definisi. Secara terminologi memiliki arti "Menceritakan" (QS. Maryam : 56), "Al-Qur'an" (QS. Al-Anbiya : 50), "Shalat" (QS. Al Baqarah : 239), "Wahyu" (QS. Al Qamar : 25) dan sebagainya. Adapun arti dzikir yang sebenarnya ialah suatu cara atau media untuk menyebut atau mengingat nama Allaah. Maka semua bentuk aktivitas yang tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Allaah disebut dengan dzikir seperti shalat (QS. Thoha : 14), tetapi lebih spesifik lagi dzikir dibatasi dengan kata mengingat Allaah dengan lisan dan hati. Dalil berdzikir dalam QS. Al Ahzab : 41 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama Allaah), dzikir yang sebanyak-banyaknya” dan dalam QS. Al Baqarah : 152 yang artinya “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”. Dalam hadist telah dikatakan "Siapa yang ingin bersenang - senang di taman syurga, perbanyaklah dzikir" (HR.Thabrani). para ahli agama menggolongkan dzikir dengan memberi nama pada setiap dzikir untuk memudahkan kita dalam mengingat. Diantaranya :
ü  Basmalah : diucapkan setiap memulai sesuatu
ü  Hamdalah / Tahmid : diucapkan setiap mengakhiri sesuatu
ü  Istighfar : diucapkan ketika melihat / mendengar sesuatu yang tidak diinginkan atau untuk memohon ampun
ü  Hauqalah : diucapkan ketika melihat / mendengar sesuatu yang dibenci
ü  Al Masyiah : diucapkan apabila ingin mengerjakan sesuatu  yang hebat atau ajaib
ü  Tahlil / Syahadah : diucapkan ketika memasukkan orang non muslim kedalam agama islam / bacaan wajib bagi orang muslim ketika shalat
ü  Tasbih  : diucapkan ketika melihat atau mendengar kekuasaan Allaah.
Pada dasarnya semua anggota tubuh manusia dapat berdzikir asalkan digunakan untuk bersyukur atau mendekatkan diri kepada Allaah, seperti shalat, puasa dan pergi haji. Namun para ahli tasawuf membagi dzikir menjadi dua bagian :


1. Dzikir Billisan :

Berdzikir dengan menggunakan lidah dan menggerakkan kedua bibir.
 4:103
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allaah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. "(QS. Annisa : 103).
Mu'az bertanya kepada Rasulullaah tentang amal yang paling utama. Beliau menjawab : "Sampai mati lidahmu basah dengan berdzikir kepada Allaah". (HR. Al Baihaqi). Dalam sebuah Hadits Qudsi dikatakan : "Aku selalu bersama hamba-Ku apabila ia mengingat-Ku dengan menggerakkan kedua bibirnya".
2. Dzikir Bilqolbi :

Berzikir dengan menggunakan hati dan sama sekali tidak terdengar oleh telinga.
13:28
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allaah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allaah-lah hati menjadi tenteram" (QS. Ar-Ra’d : 28)
Allaah selalu menganjurkan hamba-Nya untuk banyak berdzikir kepada-Nya. Hal ini ditegaskan pula dalam S. Al-Ahzab : 41 yang berbunyi
33:41
"Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allaah, zikir yang sebanyak-banyaknya" (QS. AL Ahzab : 41)

33:42
"Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang"  (QS. AL Ahzab : 42)
            Dzikir merupakan salah satu bentuk ibadah. Maka ia memiliki aturan sendiri dalam Islam. Ada dzikir yang bersifat mutlak, dalam artian boleh dibaca kapan saja dan dimana saja serta tidak bergantung jumlahnya. Namun, ada juga dzikir yang berhubungan dengan tempat, misal bacaan – bacaan dzikir ketika mengelilingi Ka’bah (thawaf). Ada juga dzikir yang terkait dengan waktu, misalnya bacaan dzikir turun hujan. Juga ada dzikir yang terkait dengan bilangan, misalnya membaca tasbih, tahmid, dan takbir dengan jumlah tertentu (33 kali) usai menunaikan shalat wajib. Tentu tidak boleh ditambah – tambah kecuali ada dalil yang menerangkannya.
            Selain untuk kebaikan jasmani dan rohani, beberapa manfaat dalam berdzikir diantaranya juga :
  1. Membuat hati menjadi tenang.
  2. Mendapatkan pengampunan dan pahala yang besar.
  3. Dengan mengingat Allaah, maka Allaah akan ingat kepada kita.
  4. Dzikir itu diperintahkan oleh Allaah agar kita berdzikir sebanyak–banyaknya.
  5. Banyak menyebut nama Allaah akan menjadikan kita beruntung.
  6. Dzikir kepada Allaah merupakan pembeda antara orang mukmin dan munafik, karena sifat orang munafik adalah tidak mau berdzikir kepada Allaah kecuali hanya sedikit saja.
  7. Dzikir merupakan amal ibadah yang paling mudah dilakukan.
            Dari uraian di atas, maka berdzikir merupakan ibadah yang seharusnya banyak dilakukan oleh umat muslim, karena perintah Allaah dan berbagai keutamaan yang ada. Sudah sepatutnya kita berdzikir kepadaNya yang telah menciptakan kita dan memberikan nikmatNya yang tak terhitung banyaknya. Dzikir juga telah diuraikan dunia medis yang terbukti empiris bahwa sangat penting bagi kesehatan jasmani dan rohani manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar