Salam Pembuka

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di Blognya IMM UNESA LIDAH..... "Billahi Fii Sabili Al Haq Fastabiqul Khoirot"

Kamis, 29 Desember 2011

Misteri 25 Desember

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya (Qs. Al-Isra': 36)

Saat membaca salah satu surat kabar regional Jawa Timur, disitu ada beberapa  kolom iklan ucapan selamat natal yang berderet hingga hingga satu strip. Yang agak membingungkan, ucapan selamat tersebut berasal dari salah seorang pejabat publik yang didepan namanya,  ada gelar hajinya. Saya jadi teringat kajian kristologi yang diasuh oleh Ustadz Masyhud SM, yang mengatakan larangan mengucapkan natal. 
Lantas mengapa masih banyak orang-orang yang belum paham..? Padahal kalau mau menilik sejarah, dulu saat Buya Hamka masih memegang amanah sebagai ketua MUI, beliau mengeluarkan fatwa tentang haramnya mengucapkan selamat natal.

Nah, sebagai seorang mahasiswa yang dituntut untuk selalu kritis, maka tidak salah untuk menyelidiki kebenaran dari sesuatu yang sering dianggap remeh oleh sebagian umat Islam. Seringkali masyarakat hanya ikut-ikutan terhadap sesuatu hal, tanpa mendalami obyektivitas kebenaran dari apa yang diikutinya tersebut. Setelah surfing, alhamdulilah ada salah satu alamat blog yang cukup bagus: http://kajian-agama.blogspot.com/2008/12/sejarah-natal.html. Semoga kita menjadi manusia yang tetap memegang panji-panji agama, agar kita tidak ikut-ikutan sesuatu yang salah dan belum jelas kebenarannya.

MISTERI NATAL


Kata Christmas ( Natal ) yang artinya Mass of Christ atau disingkat Christ-Mass, diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran "Yesus". Perayaan yang diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini berasal dari ajaran Gereja Kristen Katolik Roma. Tetapi, dari manakah mereka mendapatkan ajaran itu? Sebab Natal itu bukan ajaran Bible (Alkitab), dan Yesus pun tidak pernah memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya. Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala.

Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah kita dengarkan penjelasan dari Katolik Roma dalam Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul "Christmas", anda akan menemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut:

"Christmas was not among the earliest festivals of Church ? the first evidence of the feast is from Egypt . Pagan customs centering around the January calends gravitated to christmas."

"Natal bukanlah diantara upacara-upacara awal Gereja ? bukti awal menunjukkan bahwa pesta tersebut berasal dari Mesir. Perayaan ini diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus."

Dalam Ensiklopedi itu pula, dengan judul "Natal Day," Bapak Katolik pertama, mengakui bahwa:

"In the Scriptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners (like Paraoh and Herod) who make great rejoicings over the day in which they were born into this world."

"Di dalam kitab suci, tidak seorang pun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini."

Encyclopedia Britannica, yang terbit tahun 1946, menjelaskan sebagai berikut:

"Christmas was not among the earliest festivals of the church? It was not instituted by Christ or the apostles, or by Bible authority. It was picked up of afterward from paganism."

"Natal bukanlah upacar - upacara awal gereja. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala."

Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan sebagai berikut:

"Christmas?It was, according to many authorities, not celebrated in the first centuries of the Christian church, as the Christian usage in general was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth?" (The "Communion," which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ.) "?A feast was established in memory of this event (Christ's birth) in the fourth century. In the fifth century the Western Church ordered it to be celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ's birth existed."

"Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut.." ("Perjamuan Suci" yang termaktub dalam Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.) "?Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad keempat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari." Sebab tidak seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus."

Sekarang perhatikan! Fakta sejarah telah membeberkan kepada kita bahwa mulai lahirnya gereja Kristen pertama sampai dua ratus atau tiga ratus tahun kemudian - jarak waktu yang lebih lama dari umur negara Amerika Serikat - upacara Natal tidak pernah dilakukan oleh umat Kristen. Baru setelah abad keempat, perayaan ini mulai diselenggarakan oleh orang-orang Barat, Roma dan Gereja. Menjelang abad kelima, Gereja Roma memerintahkan untuk merayakannya sebagai hari raya umat Kristen yang resmi. 

YESUS TIDAK LAHIR PADA 25 DESEMBER


Sungguh amat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin! (Di wilayah Yudea, setiap bulan Desember adalah musim salju dan hawanya sangat dingin) Sebab Injil Lukas 2:11 menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus sebagai berikut:

"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, di kota Daud."

Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung. Paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, kita Kidung Agung 2: dan Ezra 10:9, 13 menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin pada gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.

Adam Clarke mengatakan:

"It was an ancient custom among Jews of those days to send out their sheep to the field and desert about the Passover (early spring), and bring them home at commencement of the first rain." (Adam Clarke Commentary, Vol.5, page 370, New York ).

"Adalah kebiasaan lama bagi orang-orang Yahudi untuk menggiring domba-domba mereka ke padang menjelang Paskah (yang jatuh awal musim semi), dan membawanya pulang pada permulaan hujan pertama)."

Adam Clarke melanjutkan:

"During the time they were out, the sepherds watch them night and day. As?the first rain began early in the month of Marchesvan, which answers to part of our October and November (begins sometime in october), we find that the sheep were kept out in the open country during the whole summer. And, as these sepherds had not yet brought home their flocks, it is a presumptive argument that october had not yet commenced, and that, consequently, our Lord was not born on the 25th of December, when no flock were out in the fields; nor could He have been born later than September, as the flocks were still in the fields by night. On this very ground, the Nativity in December should be given up. The feeding of the flocks by night in the fields is a chronological fact?See the quotation from the Talmudists in Lightfoot."

"Selama domba-domba berada di luar, para penggembala mengawasinya siang dan malam. Bila?hujan pertama mulai turun pada bulan Marchesvan, atau antara bulan Oktober dan November, ternak-ternak itu mulai dimasukkan ke kandangnya. Kita pun mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas di padang terbuka selama musim panas. Karena para penggembala belum membawa pulang domba-dombanya, berarti bulan Oktober belum tiba. Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, ketika tidak ada domba-domba berkeliaran di padang terbuka di malam hari. Juga tidak mungkin dia lahir setelah bulan September, karena di bulan inilah domba-domba masih berada di padang waktu malam. Dari berbagai bukti inilah, kemungkinan lahir di bulan Desember itu harus disingkirkan. Memberi makan ternak di malam hari, adalah fakta sejarah?sebagaimana yang diungkapkan oleh Talmud (kitab suci Yahudi) dalam bab "Ringan Kaki".

Di ensiklopedi mana pun atau juga di kitab suci Kristen sendiri akan mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Catholic Encyclopedia sendiri secara tegas dan terang-terangan mengakui fakta ini.

Tidak seorang pun yang mengetahui, kapan hari kelahiran Yesus yang sebenarnya. Jika kita meneliti dari bukti-bukti sejarah dan kitab suci Kristen sendiri, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa Yesus lahir pada awal musim gugur - yang diperkirakan jatuh pada bulan September - atau sekitar 6 bulan setelah hari Paskah.

Jika Tuhan menghendaki kita untuk mengingat-ingat dan merayakan hari kelahiran Yesus, niscaya dia tidak akan menyembunyikan hari kelahirannya.

Sumber: "Misteri Natal "
By Herbert W. Armstrong

Sabtu, 17 Desember 2011

Dzikirku Untuk-Mu


Setiap makhluk hidup di dunia ini memiliki hati. Terutama manusia yang paling canggih dalam penggunaannya dibanding dengan makhluk Allaah yang lain. Disebutkan dalam sebuah hadist “di dalam jasad manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik (sehat) maka seluruh jasad akan baik dan jika ia rusak (sakit) maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah bahwa segumpal darah itu adalah qalbu” (HR Bukhari Muslim). Dari uraian hadist di atas tidak dapat dipungkiri bahwa hatilah faktor utama pembentuk diri, pembentuk jiwa raga kita. Meski akal juga sering digunakan, namun peran hati juga sangat penting dalam kehidupan. Karena ketenangan hati (kondisi hati) akan mempengaruhi kondisi kita. Kita seharusnya dapat men-setting kondisi hati kita agar selalu tenang, sehat, dan damai. Adapun salah satu hal yang menyebabkan hati kita menjadi tidak tenang adalah ghafiah atau lalai dalam mengingat Allaah. Akibatnya hati ini akan selalu merasa gelisah, khawatir, sedih dan penuh kemunafikan, jika kondisi ini terus dibiarkan akan menimbulkan penyakit dalam tubuh kita. Salah satu penangkal manjur untuk penyakit jasmani dan rohani kita adalah dzikir dan doa. Dzikir yang dimaksud disini ialah dzikir yang mengantarkan kita kepada ketenangan hati atau ketentraman jiwa bukan dzikir yang hanya ucapan lisan semata, tapi harus diniati untuk membantu kita menuju kesadaran tentang kebesaran serta kekuasaan Allaah. Dan dzikir inilah yang akan melahirkan ketenangan dan ketentraman jiwa dan raga. Rasullullah Muhammad SAW merupakan seorang uswatun hasanah yang senantiasa berdzikir kepada Allaah. Maka hasilnya Allaah memberikan energi yang luar biasa dan memberikan ketenangan pada beliau. Dalam bukti nyata di bidang kedokteran menyatakan bahwa di dalam otak manusia terdapat zat kimia yang secara otomatis keluar pada waktu berdzikir, yaitu endhorphin. Ia merupakan zat penenang otak yang berasal dari dalam tubuh manusia. Sedangkan dalam buku ilmu kedokteran mengatakan bahwa psiko-neuro endoktrin-imunologi yaitu hati atau jiwa yang tenang, sabar, pemaaf dan sebagainya, akan mempengaruhi kelenjar dan akan mengeluarkan hormon yang sehat, sehingga menjadikan tubuh kebal terhadap penyakit. Manfaat utama berdzikir ialah untuk menjaga suasana kejiwaan yang tenang, damai, dan terkendali, serta dapat menghasilkan ketenangan bathin dan memberi pengaruh pada kekebalan tubuh manusia.
Dzikir ini memiliki beberapa definisi. Secara terminologi memiliki arti "Menceritakan" (QS. Maryam : 56), "Al-Qur'an" (QS. Al-Anbiya : 50), "Shalat" (QS. Al Baqarah : 239), "Wahyu" (QS. Al Qamar : 25) dan sebagainya. Adapun arti dzikir yang sebenarnya ialah suatu cara atau media untuk menyebut atau mengingat nama Allaah. Maka semua bentuk aktivitas yang tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Allaah disebut dengan dzikir seperti shalat (QS. Thoha : 14), tetapi lebih spesifik lagi dzikir dibatasi dengan kata mengingat Allaah dengan lisan dan hati. Dalil berdzikir dalam QS. Al Ahzab : 41 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama Allaah), dzikir yang sebanyak-banyaknya” dan dalam QS. Al Baqarah : 152 yang artinya “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”. Dalam hadist telah dikatakan "Siapa yang ingin bersenang - senang di taman syurga, perbanyaklah dzikir" (HR.Thabrani). para ahli agama menggolongkan dzikir dengan memberi nama pada setiap dzikir untuk memudahkan kita dalam mengingat. Diantaranya :
ü  Basmalah : diucapkan setiap memulai sesuatu
ü  Hamdalah / Tahmid : diucapkan setiap mengakhiri sesuatu
ü  Istighfar : diucapkan ketika melihat / mendengar sesuatu yang tidak diinginkan atau untuk memohon ampun
ü  Hauqalah : diucapkan ketika melihat / mendengar sesuatu yang dibenci
ü  Al Masyiah : diucapkan apabila ingin mengerjakan sesuatu  yang hebat atau ajaib
ü  Tahlil / Syahadah : diucapkan ketika memasukkan orang non muslim kedalam agama islam / bacaan wajib bagi orang muslim ketika shalat
ü  Tasbih  : diucapkan ketika melihat atau mendengar kekuasaan Allaah.
Pada dasarnya semua anggota tubuh manusia dapat berdzikir asalkan digunakan untuk bersyukur atau mendekatkan diri kepada Allaah, seperti shalat, puasa dan pergi haji. Namun para ahli tasawuf membagi dzikir menjadi dua bagian :


1. Dzikir Billisan :

Berdzikir dengan menggunakan lidah dan menggerakkan kedua bibir.
 4:103
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allaah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. "(QS. Annisa : 103).
Mu'az bertanya kepada Rasulullaah tentang amal yang paling utama. Beliau menjawab : "Sampai mati lidahmu basah dengan berdzikir kepada Allaah". (HR. Al Baihaqi). Dalam sebuah Hadits Qudsi dikatakan : "Aku selalu bersama hamba-Ku apabila ia mengingat-Ku dengan menggerakkan kedua bibirnya".
2. Dzikir Bilqolbi :

Berzikir dengan menggunakan hati dan sama sekali tidak terdengar oleh telinga.
13:28
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allaah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allaah-lah hati menjadi tenteram" (QS. Ar-Ra’d : 28)
Allaah selalu menganjurkan hamba-Nya untuk banyak berdzikir kepada-Nya. Hal ini ditegaskan pula dalam S. Al-Ahzab : 41 yang berbunyi
33:41
"Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allaah, zikir yang sebanyak-banyaknya" (QS. AL Ahzab : 41)

33:42
"Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang"  (QS. AL Ahzab : 42)
            Dzikir merupakan salah satu bentuk ibadah. Maka ia memiliki aturan sendiri dalam Islam. Ada dzikir yang bersifat mutlak, dalam artian boleh dibaca kapan saja dan dimana saja serta tidak bergantung jumlahnya. Namun, ada juga dzikir yang berhubungan dengan tempat, misal bacaan – bacaan dzikir ketika mengelilingi Ka’bah (thawaf). Ada juga dzikir yang terkait dengan waktu, misalnya bacaan dzikir turun hujan. Juga ada dzikir yang terkait dengan bilangan, misalnya membaca tasbih, tahmid, dan takbir dengan jumlah tertentu (33 kali) usai menunaikan shalat wajib. Tentu tidak boleh ditambah – tambah kecuali ada dalil yang menerangkannya.
            Selain untuk kebaikan jasmani dan rohani, beberapa manfaat dalam berdzikir diantaranya juga :
  1. Membuat hati menjadi tenang.
  2. Mendapatkan pengampunan dan pahala yang besar.
  3. Dengan mengingat Allaah, maka Allaah akan ingat kepada kita.
  4. Dzikir itu diperintahkan oleh Allaah agar kita berdzikir sebanyak–banyaknya.
  5. Banyak menyebut nama Allaah akan menjadikan kita beruntung.
  6. Dzikir kepada Allaah merupakan pembeda antara orang mukmin dan munafik, karena sifat orang munafik adalah tidak mau berdzikir kepada Allaah kecuali hanya sedikit saja.
  7. Dzikir merupakan amal ibadah yang paling mudah dilakukan.
            Dari uraian di atas, maka berdzikir merupakan ibadah yang seharusnya banyak dilakukan oleh umat muslim, karena perintah Allaah dan berbagai keutamaan yang ada. Sudah sepatutnya kita berdzikir kepadaNya yang telah menciptakan kita dan memberikan nikmatNya yang tak terhitung banyaknya. Dzikir juga telah diuraikan dunia medis yang terbukti empiris bahwa sangat penting bagi kesehatan jasmani dan rohani manusia.

BELAJAR BAHASA ARAB


KAJIAN IMM
               
RABU, 07 12 2011

BELAJAR BAHASA ARAB
            assalamu'alaikum wr.wb. kaifa haluk? alhamdulillah ana bikhair. benar gak y?? hehee.. daripada bingung mending ikutan liputan kajian rutin IMM yang satu ini yuk. namanya Belajar bahasa Arab. kajian ini pertama kali diadakan di minggu pertama bulan Desember dan dipandu oleh salah satu anggota IMM yang sekarang kita panggil mas/dik Ustadz/ Immawan Adi. beliau cukup lama malang melintang merasakan asam garam manis pahit *tapi insya Allaah banyak manisnya* di dunia perpondokan. sebagai umat muslim, tentu ada keutamaan tersendiri mempelajari bahasa Arab, selain itu kita akan lebih mudah memahami isi Al-Qur’an. Dan inilah hasil kajiannya:
·         Di dalam bahasa Arab terdapat dua yang dikenal dengan Nahwu dan Sharaf. Nahwu sendiri jika dalam bahasa Indonesia adalah sintaksis, sedangkan Sharaf adalah afiksasi (perubahan kata dengan tambahan imbuhan).
·         Kata dalam bahasa Arab terbagi menjadi tiga, antara lain:
-          فِعْلٌ                  (KATA KERJA)
-          إِسْمٌ                 (KATA BENDA)
-         حَرْفٌ               (PARTIKEL)
·Kata Kerja (فِعْلٌ)
Ada tiga macam fi’il, antara lain: Fi’il Madhi (lampau), Fi’il Mudhorek (sekarang), dan Fi’il Amar (Perintah). Dalam fi’il, perubahan setiap kata itu didasarkan pada subjek / pelakunya, subjek dalam bahasa Arab antara lain:
Arti
Subjek / Pelaku
Dia (Laki-laki tunggal)
Dia (Laki-laki ganda)
Dia (Laki-laki banyak)
هُوَ
هُمَا
هُمْ
Dia (Pr tunggal)
Dia (Pr ganda)
Dia (Pr banyak)
هِيَ
هُمَا
هُنَّ
Kamu (Laki-laki tunggal)

Kamu (Laki-laki ganda)
Kamu sekalian

اَنْتَ

اَنْتُمَا
اَنْتُمْ
Kamu (Pr tunggal)
Kamu (Pr ganda)
Kamu (Pr Banyak)

اَنْتِ
اَنْتُمَا
اَنْتُنَّ
Saya
اَناَ
Kami/Kita
نَحْنُ

Dan ini adalah jenis-jenis kata kerja dan beberapa perubahannya:
فَعَلَ – يَفْعُلُ – فَعْلًا – وَمَفْعَلاً – فَهُوَفَاعِلٌ – وَذَاكَ مَفْعُلٌ – أُفْعُلْ – لاَتَفْعُلْ – مَفْعَلٌ –
مَفْعَلٌ – مِفْعَلٌ

·         Kata Benda (إِسْمٌ)
Isim di bagi menjadi dua, antara lain :
a.                    الْمُذَكَر (untuk laki-laki)           : contohnya مُسْلِمٌ, أُسْتَاذٌ, كُرْسِيٌّ
b.                    الْمُؤَنَثُ (untuk perempuan)     : Tandanya terdapat ta’ Marbutho (ة)
Contohnya     مُسْلِمَةٌ, سَجَرَةٌ, كُرَّاسَةٌ
                الْمُذَكَر dan الْمُؤَنَثُ sendiri di bagi menjadi tiga :
1.      Tunggal     : مُفْرَدٌ. Contohnya : بَابٌ, قَلَمٌ

2.      Ganda       : مُثَنَّ . Contohnya  : بَبَانِ, قَلَمَانِ
3.      Banyak      .جَمَعْ :
Jama’ sendiri dibagi menjadi dua, antara lain adalah sebagai berikut:
-          Jama’ Beraturan (جَمَعْ سَلِمْ). Jama’ beraturan masih dibagi menjadi dua:
×          Jama’ beraturan laki-laki      (جَمَعْ مُذَكرُ سَلِمْ)
Contohnya :  بَابٌ – بَبَانِ – اَبْوَابٌ
×          Jama’ beraturan Perempuan (جَمَعْ مُعَنَثْ سَلِمْ)
Contohnya : سَبُّرَةٌ – سَبُّرَتَانِ – سَبُّوْرَاةٌ 
-          Jama’ tidak beraturan (جَمَعْ تَكْسِرْ)
Contohnya :
 
dan inilah akhir pertemuan pertama belajar bahasa arab kami.
billaahi fii sabiilil haq fastabiqul khairat.. wassalamu'alaikum wr.wb. sampai jumpa di berita (baca : postingan) selanjutnya....  ^^
*NB : mohon maaf kepada penulis asli (baca : Immawati Eny) karena saya telah mengutak-atik tulisannya... afwan ^^